Menyelamatkan Teman yang Hanyut

       Hari itu hari Sabtu, saat saya kelas 5 SD sekitar tahun 2009. Saat itu SD kami sedang Persami ( perkemahan sabtu minggu ) tempatnya di Lapangan Pabelan, Muntilan. Sore itu sekitar pukul 16.00, kami satu regu sedang melaksanakan kegiatan mencari jejak mengitari desa yang merupakan tempat perkemahan kami. Kegiatan mencari jejak terakhir yaitu adalah bermain dengan lumpur dan membuat kami kotor dengan lumpur-lumpur jahat tersebut. Selanjutnya guru kami menyuruh membersihkan diri di sungai yang tidak jauh dengan tenda kami. Seaampainya di sungai tersebut kami melihat derasnya arus sungai yang membuat kami merinding. Kemudian guru kami memberitahu kami jika jangan berenang menengah, karena arusnya sangat deras. Tetapi jika sudah bisa berenang mau ke tengah tidak apa-apa tetapi tetap hari-hati kata guru kami. Namun ada salah satu teman kami yang bernama Udin yang berbadan besar dan gemuk itu tidak mendengarkan kata guru kami. Dia berjalan menengah dan bersenderan di batu besar yang berlumut. Lumut di batu itu membuat batu tersebut sangat licin. Setelah beberapa menit kemudian, Udin sudah tidak terlihat di batu besar yang digunakan Udin bersenderan tadi. Temanku yang bernama Haidar berteriak, kemudian aku lari dan sebagian temanku berenang mengejar Udin. Tak jauh dari tempat udin terpleset itu, aku bisa menangkap Udin dan menyelamatkannya.

sastrawan dan hasil karyanya

Chairil Anwar

1. Profil Chairil Anwar

                                Nama lengkap                   : Chairil Anwar
                                Lahir                                  : Medan, Sumatra Utara, 26 Juli 1922
                                Meninggal                         : Jakarta, 28 April 1949 (26 tahun)
                                Pekerjaan                           : Penyair
                                Suku Bangsa                      : Minangkabau
                                Nama Ayah                        : Toeloes
                                Nama Ibu                           : Saleha
                                Periode Menulis                 : 1942-1949
                                Hasil Karya                        : 75 puisi, 7 prosa, dan 3 koleksi puisi
                                Karya Terjemahan             : 10 puisi dan 4 prosa
                                Karya Terkenal                  : Aku
                                                                             Krawang Bekasi
                2. Karya Chairil Anwar
                                2.1 Koleksi Puisi
                                      1. Deru Campur Debu (1949)
                                      2. Kerikil-Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus (1949)
                                      3. Tiga Menguak Takdir (1950)
                                2.2 Puisi Asli
                                      1. Ajakan
                                      2. Aku
                                      3. Aku Berada Kembali
                                      4. Aku Berkisar Antara Mereka
                                      5. Bercerai
                                      6. Buat Album D.S.
                                      7. Buat Gadis Rasid
                                      8. Catetan Tahun 1946
                                      9. Cerita Buat Dien Tamaela
                                     10. Cintaku Jauh di Pulau
                                     11. dan lain lain
                                2.3 Puisi Terjemahan
                                      1.Biar Malam Kini Lalu
                                      2. Datang Dara Hilang Dara
                                      3. Fragmen
                                      4. Hari Akhir Olanda di Jawa
                                      5. Huesca
                                      6. Jenak Berbenar
                                      7. Lagu Orang Usiran
                                      8. Mirliton
                                      9. Musim Gugur
                                     10. P. P. C.
                                2.4 Prosa Asli
                                      1. Berhadapan Mata (1943)
                                      2. Hoppla! (1945)
                                      3. Maar Ik Wil Stil Zijn
                                      4. Membuat Sajak, Melihat Lukisan (1949)
                                      5. Pidato Chairil Anwar 1943 (1951)
                                      6. Pidato Radio 1946 (1951)
                                      7. Tiga Muka Satu Pokok (1947)
                                2.5 Prosa Terjemahan
                                      1. Kena Gempur (1947)
                                      2. Pulanglah Dia Si Anak Hilang (1948)
                                      3. Tempat yang Bersih dan Lampunya Terang (1949)

B.   Puisi

1.      1.       Definisi Puisi

Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan struktur fisik dan struktur batinnya.
·         Ciri-ciri Puisi
1.       Tema adalah bahasa
2.       Rasa adalah sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya.
3.       Nada adalah sikap penyair terhadap pembacanya.
4.       Amanat adalah sadar maupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi.

2.   Macam Puisi

1.       Puisi Lama, adalah puisi yang terikat oleh aturan.
Contoh :
a.       Mantra
b.      Pantun
c.       Karmina
d.      Seloka
e.      Gurindam
f.        Syair
g.       Talibun

2.       Puisi Baru, adalah puisi yang tidak terikat oleh aturan.
Contoh :
a.       Balada
b.      Hinne
c.       Epigram
d.      Romansa
e.      Elegi
f.        Satire
g.       Distikon
h.      Terzina
i.         Kuatrain
j.        Sektet
k.       Septime
l.         Oktaf
m.    Soneta

3.    Makna Puisi “Aku”

Dalam puisi “Aku” karya Chairil Anwar, tokoh aku dalam puisi tersebut mempunyai sebuah impian yang besar. Jika saatnya tiba, ketika aku berjuang untuk mencapai cita-citanya, aku tidak ingin seorangpun yang dapat menghalanginya. Tidak akan ada yang bisa menghalanginya untuk menggapai cita-citanya. Walaupun aku adalah seorang yang miskin dan selalu dikucilkan oleh masyarakat, aku tidak akan pernah menyerah. Walaupun banyak halangan dan rintangan yang menyakitkan jiwa dan raganya, aku akan tetap tegar dalam menggapai cita-citanya. Aku akan tetap berlari, berlari meraih impiannya. Hingga aku akan terbiasa dengan segala rintangan yang menghadangnya. Aku akan tidak peduli dengan apapun yang menghalanginya. Aku ingin hidup dengan umur yang panjang agar dapat mencapai cita-citanya.

LAPORAN KUNJUNGAN KE PT. SRITEX

Pada hari Kamis, tanggal 26 Maret 2015 aku mengikuti kegiatan Pembelajaran Luar Sekolah (PLS). Aku naik Bus nomor 3 dan duduk di dekat kaca sehingga aku dapat melihat dengan nyata bagaimana indahnya jalan raya. Kami berangkat menggunakan bus tersebut pada pukul 07.30 WIB dari SMA Negeri 2 Magelang menuju Kota Surakarta.
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 3-4 jam akhirnya kami sampai di tempat kegiatan PLS yang pertama yaitu PT. Sri Rejeki Isman yang biasa dikenal dengan nama PT. Sritex. Pada saat kami sudah turun dari bus, kami langsung disuruh masuk ke ruangan besar atau juga dapat disebut aula.

Di aula ini kami mendapatkan informasi bahwa PT. Sritex didirikan oleh Bapak H. Muhammad Lukminto pada tahun 1966 yang dulunya cuma sekedar sebuah toko di Pasar Klewer. PT. Sritex menempati lahan lebih dari 130 ha dengan karyawan lebih dari 25.000 orang. Sekarang ini PT. Sritex sudah memiliki  9 pabrik pemitalan, 3 pabrik tenun, 3 pabrik pengeringan atau pencetakan, dan 7 pabrik garmen. 


Selain pasar lokal, kini PT. Sritex mampu menembus ke 94 pasar di 55 negara antara lain: Jerman, Australia, Singapura. PT. Sritex dapat menyediakan produk seragam untuk perusahaan maupun militer. Saat ini, PT. sritex mampu menyediakan seragam militer untuk 30 negara di dunia. Hal ini juga ditunjuk untuk menjadi mitra resmi di luar Eropa untuk memproduksi seragam militer untuk NATO. Hasil produksi seragam militer berupa seragam upacara, seragam tempur, coverall, jaket tahan api, tahan noda, anti inframerah, tenda, tas, selimut, sarung bantal,dll. 

Setelah keluar dari aula kita dibawa menuju tempat untuk pembuatan pakaian-pakaian militer dan dilanjutkan menuju geleri PT. Sritex yang terdapat berbagai macam hasil karya dari PT. Sritex.
Sekitar pukul 13.00 sampai 14.00 WIB kami bergegas meninggalkan PT. Sritex dan melanjutkan menuju tempat kegiatan PLS berikutnya.

GETUK GORENG SOKARAJA BANYUMAS

         Bagi Anda yang suka traveling, Anda pasti mengenal Banyumas. Banyumas adalah kota di Jawa Tengah, berada di lereng Gunung Slamet. Jika Anda mampir di Banyumas, Anda tentu akan menyempatkan diri untuk mencicipi di daerah ini. Apa itu? Makanan khas Banyumas itu adalah getuk goreng. Rasanya manis, gurih, dan membangkitkan selera. 
getuk goreng sokaraja
         Anda tahu cara membuat getuk goreng? Anda tidak perlu khawatir. Karena Yu Maunarifah akan berbagi rahasia tentang cara pembuatan getuk goreng asli Sukaraja, Banyumas.
         Berikut ini langkah-langkah untuk membuat getuk goreng. Pertama bahan-bahan yang dibutuhkan. Di antaranya, singkong 1kg, gula merah/gula jawa, tepung beras 75kgr, tepung terigu 1sdm, minyak goreng untuk menggoreng, dan garam secukupnya. Kedua, cara membuat getuk goreng, mula-mula kupas singkong kemudian buang sabutnya setelah itu potong singkong dan direbus hingga matang. Selanjutnya iris halus gula jawa tambahkan sedikit air kemudian rebus sampai gula melumat dan tercampur dengan air. Kemudian lumatkan singkong dan tambahkan gula secara bertahap sampai tercampur rata untuk membuat getuk. Campurkan tepung terigu, tepung beras, garam, serta air secukupnya sampai jadi adonanyang cukup kental. Setelah adonan selesai, letakkan getuk singkong di atas nampan kemudian ratakan dengan tebal 2cm lalu potong kotak 5x4cm, sisihkan. Panaskan minyak goreng, kemudian ambil getuk lalu celupkan getuk ke dalam adonan. Langkah selanjutnya goreng getuk sampai warnanya kekuning-kuningan, angkat dan tiriskan. Getuk goreng Sokaraja siap dihidangkan. Tidak terlalu susah bukan untuk membuat makanan khas Banyumas ini?